LD Insight: 3 Hal Penting untuk Dapatkan 3D Rendering yang Optimal

• Novianti Putri
• December 17, 2021
• LD Insight
• 0 Comments

LD Insight: 3 Hal Penting untuk Dapatkan 3D Rendering yang Optimal

Istilah render 3D mungkin sudah tidak asing bagi Anda yang berkecimpung di dunia desain interior dan arsitektur. Yah Rendering merupakan proses untuk membentuk sebuah gambar dari model yang dibentuk dari perangkat lunak animasi. Model tersebut berisi data geometri, titik pandang, serta tekstur dan cahaya yang diperlukan untuk membuat gambar utuh.

Baca Juga: LD Insight: Berkenalan dengan Profesi Fotografer Interior dan Arsitektur

3D rendering merupakan salah satu proses yang cukup penting dalam sebuah pengerjaan desain interior dan arsitektur. Lewat proses ini, seorang desainer akan menghadirkan hasil desain yang riil, sesuai ukuran, dan tampilan dari berbagai sudut rumah klien yang dikerjakannya. Dengan begitu, klien pun bisa mendapatkan gambar visual yang paling mendekati dengan hasil jadi rumahnya kelak.

Karena perannya yang cukup krusial dalam sebuah proses pengerjaan desain interior dan arsitektur. Anda pun harus benar-benar cermat dalam melakukan 3D rendering agar mendapatkan hasil yang optimal. Untuk membahas lebih detail tentang prosesnya, LD Insight bersama Ajay (3D Desainer di Lifetime Design) akan membagikan beberapa tips untuk Anda. Apa saja? Simak ulasannya berikut ini!

Pilih Role Model untuk Menghasilkan 3D Rendering yang Optimal

Tips pertama yang bisa Anda lakukan untuk menghasilkan rendering yang optimal adalah dengan memilih role model atau acuan. Role model di sini maksudnya adalah 3D desainer lain yang telah memiliki nama atau hasil render-nya Anda anggap sebagai yang terbaik. Dengan memiliki acuan tersebut, Anda dapat mengetahui bagaimana cara terbaik untuk melakukan setting agar mendapatkan hasil yang terbaik.

“Ini hal penting yang kadang dilewatkan oleh beberapa desainer. Kalian harus pilih dulu role model atau acuan untuk menghasilkan 3D Render. Contohnya, kalian bisa memilih Serosez, atau Studia 54 yang memiliki karakter khusus di 3D Rendering mereka. Dengan mengetahui siapa role model,kalian bakal tahu bagaimana bagaimana cara men-setting 3D agar mendapatkan 3D render yang optimal,” jelas Ajay dalam tayangan video di @ld.community.

Ajay pun melanjutkan, “Dalam memilih role model, [kalian] bisa menganalisa bagaimana dia mengatur cahaya, bagaimana dia mengatur material, memploting sebuah furniture. Di situ kalian akan belajar dan menganalisa banyak hal dalam aspek interior. [seperti] lantai, dinding, ceiling sehingga semua aspek itu menjadi suatu harmoni yang menghadirkan 3D rendering yang informatif”.

Tentukan Prioritas Kerja

Tips kedua adalah menentukan prioritas kerja ketika Anda menjalankan sebuah 3D rendering. Proses ini menjadi penting karena tidak semua desainer memiliki alat dan komputer yang mumpuni sehingga belum dapat menghasilkan 3D visual yang maksimal. Namun, kekurangan tersebut bisa diatasi dengan menentukan strategi rendering atau tahapan pekerjaan dengan jelas. Akhirnya, Anda pun dapat menghasilkan output yang maksimal.

“Pertama adalah kalian tentukan kamera atau setting kamera yang terbaik untuk dijadikan view rendering. Yang kedua adalah setting ruangan kosong dengan lighting alami yaitu cahaya matahari atau lighting buatan menggunakan IES sesuai dengan mood yang kalian inginkan. Selanjutnya adalah, kalian bisa men-setting material lantai, dinding, dan juga ceiling dengan karakter yang kalian inginkan tadi, sehingga hasilnya informatif,” jelas Ajay tentang tahapan kerja yang dapat Anda lakukan.

Ajay melanjutkan, “Ketiga adalah men-setting furniture sesuai dengan layout yang kalian tentukan. Jadi, pemilihan furniture disesuaikan dengan konsep dan tema ruangan itu sendiri. Yang terakhir adalah styling. Ini adalah salah satu hal yang penting karena styling bisa membuat atau memberi kesan ruangan kalian lebih hidup, lebih berwarna, dan lebih memberikan ekspektasi sesuai dengan keinginan klien”.

Post Production 3D Rendering

Tips terakhir yang harus diperhatikan oleh para desainer adalah post production. Tahap ini merupakan salah satu yang terpenting dalam proses rendering namun sering dilupakan keberadaannya. Padahal dengan melakukan post production yang baik, Anda dapat mengoptimalkan dan meng-highlight banyak aspek dalam gambar yang telah di-render sebelumnya.

“Post production adalah proses di mana kalian bisa mengoptimalkan atau meng-highlight beberapa aspek dalam still image yang sudah kalian render. Jadi bisa membuat ruang itu menjadi lebih hidup, menjadi lebih bercerita, dan bermakna,” tutur Ajay.

Ia pun melanjutkan, “Untuk aplikasi apapun dalam 3D rendering itu menghasilkan output yang raw atau mentah. Untuk menjadikannya hasil yang matang, [kalian perlu] melalui proses post production tadi. Post production banyak banget aspeknya. Kalian bisa menggunakan aplikasi Photoshop, di situ kalian bisa mengatur lighting, mengeluarkan efek material, dan juga meng-highlight beberapa hal yang ingin kalian tonjolkan dalam still image”.

Baca Juga: LD Insight: Kunci Sukses Desainer Interior

Itu dia beberapa tips untuk menghasilkan 3D rendering yang optimal. Ingin mengetahui lebih lengkapnya? Yuk, simak video berikut ini! Nah, apabila kamu memiliki project namun belum percaya diri dengan skill render kamu, jangan ragu untuk menggunakan bantuan Pixl Studio. Pixl Studio adalah salah satu perusahaan 3D Visualization di indonesia yang merupakan lini bisnis dari Lifetime Design yang siap membantu kamu mengerjakan setiap project kamu.

Tentang LD Community

LD Community by Lifetime Design merupakan ruang untuk para desainer untuk berdiskusi dan belajar beragam hal di dunia desain interior dan arsitektur. Di sini, Anda dapat mempelajari berbagai hal, mulai dari self-development, technical skill, hingga cara meng-handle klien dari para expert yang telah berpengalaman di bidangnya.
Yuk #NaikKelasBareng dengan follow dan pantengin terus Instagram @ld.community!